Riwayat Singkat
Nama Lengkap : Khozeinus Sama’
Lahir di Sanggau, suatu kota di Kalimantan Barat, pada tahun 1987 H. Pendidikan SD di Sanggau melanjutkan MTSN kelas 1 di Sanggau kemudian Mulai kelas 2 pindah di MTSN Tambakberas Jombang, dan kemudian masuk Madrasah Mu’alimin Mu’alimat “MMA” selama 5 tahun hingga kemudian sampai sekarang penulis masih mahasiswa UIN Maliki Malang.
1) Evaluasi sholat berjama’ah
Tahun ini saya hanya bisa selalu berjama’ah shubuh sedangkan dzuhur dan ashar kadang-kadang saja berjama’ah di kampus, maghrib dan ‘isya hampir tidak pernah berjama’ah hal berjama’ah ini lebih buruk ketika tahun pertama di UIN saya masih tinggal di Ma’had sunan ampel al’aly yang selalu berjama’ah 5 waktu di Masjid Tarbiyah walaupun tidak selalu itu hanya karena ada udzur. Di bandingkan lagi ketika saya masih mondok di Tambakberas Jombang sungguh jauh lebih baik keadaanku sekarang untuk hal berjama’ah sholat lima waktu, di pondokku dulu malahan saya salah satu yang selalu adzan sholat 5 waktu. Saya rasa yang membuat saya menjadi lebih buruk dalam hal berjamaah dari pada tahun sebelumnya salah satu faktornya adalah adanya kebebasan menggunakan media televisi maupun internet di kontrakan tempat ku tinggal sekarang. Berbeda ketika pertama kali saya masuk kampus pada saat itu di ma’had tidak ada televisi jadi waktu yang ada tidak terganggu dengan acara-acara yang ada di televisi, sedangkan internet masih belum begitu mahir karena sebelumnya di Jombang tempatku mondok hampir tidak pernah internetan karena emang belum bisa.
2) Evaluasi pergaulan
Ada beberapa sisi baik dan buruk dalam hal pergaulan ini. Selama keluar dari ma’had sunan ampel al’aly yang mana hanya diwajibkan tinggal 1 tahun saya tinggal di kontrakan hingga sekarang sudah 2 tahun lamanya. Saya merasa lebih dewasa karena lebih banyak masalah yang saya hadapi hingga membuat saya harus berani mengambil keputusan, dari hal itu saya merasa pengalamanku lebih banyak dan organisasi yang saya ikuti pula membantu daya pikir saya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Berbeda ketika masih tinggal di ma’had sunan ampel al’aly, pada saat itu saya memutuskan untuk tidak mengikuti organisasi-organisasi yang ada di kampus alasannya karena tahun pertama di kampus kita masih tinggal di ma’had dan saya rasa kegiatan-kegiatan yang diadakan di organisasi-organisasi kampus sering bentrok dengan kegiatan yang ada di ma’had, ditambah lagi tahun pertama mahasiswa baru ada program intensif bahasa Arab yang mana sampai jam 20.00 wib. Dahulu ketika di Jombang bergaul dibatesi antara wanita dengan laki-laki, sedangkan ketika di ma’had sunan ampel al’aly sudah tidak ada tabir lagi yang menghalangi pergaulan kami tetapi masih dalam aturan yang ada yaitu menjaga moral dan nama baik kampus. Kalau sekarang ketika keluar dari ma’had tepatnya tinggal di kontrakan pergaulannya semakin luas yang mana ketika di Jombang dulu hanya santri dengan santri sedangkan sekarang selain mahasiswa dengan mahasiswa dan juga mahasiswa dengan masyarakat setempat. Dengan lebih meluasnya pergaulan maka juga harus bisa memilih mana yang harus ditekuni seperti kerja bakti, 17 agustusan, Romadhanan dan lain-lain. Selain itu kita harus bisa mengetahui dan mematuhi aturan-aturan yang ada di masyarakat setempat. Contohnya; mematikan kendaraan bermotor ketika jam 21.00 wib; tidak menerima tamu wanita di atas jam 21.00 wib. Dan yang paling penting adalah pergaulan sesama penghuni kontrakan karena setiap harinya kami selalu tidur, nonton, bercanda di bawah satu atap. Di kontrakan harus bisa bagaimana berinteraksi maupun bersosialisasi sesuai etika-etika yang ada secara Islami maupun ‘adat yang ada.
3) Evaluasi pendidikan
Di semester enam ini pendidikan yang kudapat tidak seimbang bila dibandingkan ketika saya masih di ma’had dan lebih jauh lagi perbandingannya ketika saya masih santri di Jombang. Tidak seimbang ini maksudnya selama di kontrakan saya hanya lebih mendalami kognitif saja untuk hal yang spiritual seperti pengajian, siraman rohani dan lainnya hampir tidak pernah kudapatkan dari pihak luar, hal ini yang kuperoleh hanya dari diriku sendiri seperti tahajjud tiap malamnya, dilanjutin dengan sholat sunnah hajjat, dan ditutupi dengan sholat sunnah kemudian diiringi dengan membaca al-qur’an sejenak hingga waktu shubuh tiba. Alhamdulillah kebiasaan seperti sholat tahajjud, hajat, witir tiap malam masih kujalani. Jika paginya seperti sholat dhuha dan diiringi membaca al-waqi’ah juga merupakan diantra amalan yang masih kujalani beserta puasa sunnah senin dan kamis dan istighosah sendiri di kamar tiap jum’at pagi ba’da shubuh. Namun jika dibandingkan ketika saya masih tinggal di ma’had sunan ampel al’aly maupun ketika saya berada di Jombang saya merasa mengalami ketidak seimbangan antara kognitif dan spiritual. Dahulu ketika di pondok selain ‘amalan –‘amalan yang masih kujalani hingga sekarang dulu juga masih sering mendengarkan siraman rohani maupun pengajian kitab kuning yang mana semuanya itu membuat hati dan pikiran lebih terasa tenang tidak setenang saat ini. Evaluasi saya untuk hal ini adalah karena tempat yang saya tempati sekarang atau kontrakan ini kurangnya berlomba-lomba dalam hal ibadah tetapi mereka hanya berlomba-lomba dalam angka yang ada di Kartu Hasil Study dan pinter-pinteran dalam hal permainan atau game saja. Bila dibandingkan saat ku mondok di Jombang maupun di ma’had untuk hal angka memang kami selalu ingin melebihi satu dengan yang lainnya namun juga kami selalu berlomba-lomba dalam hal beribadah seperti berjama’ah di shof atau barisan pertama jika ketinggalan maka rasa sedih di hati akan kami rasakan, seperti juga bangun malam jika sampai tidak bangun hinnga masuk waktu shubuh hati akan sedih karena tidak bisa istiqomah sebagaimana pesan yang disampaikan guru “untuk selalu sholat lima waktu secara berjama’ah, sholat malam dan puasa sunnah senin dan kamis”. Selain dari pihak teman-teman atau eksternal yang membuat kurangnya spiritual yang kudapat adalah karena pihak internal juga yang mana kusadari karena diriku sendiri mungkin sudah terkena virus televisi maupun internet yang tidak ada batasnya atau tidak ada yang mengontrol semua itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar